- HIMA PERSIS DIY SIAP JADI PELOPOR TRANSFORMASI REVOLUSIONER GENERASI MUDA SLEMAN
- ALIANSI RAKYAT BERGERAK SIAP JAGA KONDUSIFITAS DI KABUPATEN SLEMAN
- WARGA DUSUN SUCEN TRIHARJO SLEMAN AKAN MEDIASI DENGAN PT IBS
- PERMASALAHAN KARYAWAN DAN MANAJEMEN PT IGP TEMPEL AKAN DISELESAIKAN DENGAN MEDIASI
- ALIANSI MAHASISWA KPR SIAP MENJAGA SITUASI SLEMAN KONDUSIF
- SATGAS CAKRA BUANA KABUPATEN SLEMAN SIAP JAGA KONDUSIFITAS SLEMAN
- SLEMANIA SIAP BANTU KEPOLISIAN DALAM MENJAGA KONDUSIFITAS WILAYAH
- ORMAS GEBRAK SIAP JAGA KONDUSIFITAS SLEMAN BERSAMA POLRI
- HASIL REKAPITULASI PILKADA SLEMAN 2024, HARDA-DANANG UNGGULI KUSTINI-SUKAMTO
- DPC PDIP KABUPATEN SLEMAN SIAP MENJAGA KAMTIBMAS KABUPATEN SLEMAN KONDUSIF.
ALIANSI MAHASISWA KPR SIAP MENJAGA SITUASI SLEMAN KONDUSIF
Aliansi Mahasiswa KPR Siap Menjaga Situasi Sleman Kondusif

Demonstrasi
menjadi salah satu cara mahasiswa menyampaikan aspirasi terhadap pemerintah.
Kebersamaan mahasiswa dalam berpendapat diharapkan menggugah para wakil rakyat
dan pemerintah, agar tetap memegang norma-norma kemanusiaan dalam menjalankan
roda pemerintahan.
Baca Lainnya :
- SATGAS CAKRA BUANA KABUPATEN SLEMAN SIAP JAGA KONDUSIFITAS SLEMAN0
- SLEMANIA SIAP BANTU KEPOLISIAN DALAM MENJAGA KONDUSIFITAS WILAYAH0
- ORMAS GEBRAK SIAP JAGA KONDUSIFITAS SLEMAN BERSAMA POLRI0
- HASIL REKAPITULASI PILKADA SLEMAN 2024, HARDA-DANANG UNGGULI KUSTINI-SUKAMTO0
- DPC PDIP KABUPATEN SLEMAN SIAP MENJAGA KAMTIBMAS KABUPATEN SLEMAN KONDUSIF.0
Demonstrasi-demonstrasi
mahasiswa mulai bermunculan seiring dengan memanasnya situasi politik dan
ekonomi pada tahun 1960-an, yang mendorong adanya krisis ekonomi dan politik.
Krisis ekonomi terjadi karena adanya inflasi yang mencapai angka 450–600% karena
pemerintah mencetak uang yang sangat banyak. Akibat dari adanya inflasi adalah
harga-harga barang justru makin sulit didapatkan oleh masyarakat berpenghasilan
rendah.
Krisis
politik terjadi karena situasi perpolitikan Indonesia pada saat itu didominasi
oleh tiga kekuatan yang berbeda: Bung Karno, Angkatan Darat, dan PKI. Angkatan
Darat dan PKI saling bertentangan, akan tetapi kedua kubu masing-masing
mencitrakan diri sebagai pendukung Presiden Soekarno. Eskalasi situasi politik
yang makin memburuk ditandai dengan peristiwa Gerakan 30 September 1965,
peristiwa penyerangan terhadap para jenderal Angkatan Darat yang menelan tujuh
korban. PKI dianggap bersalah dalam Gerakan 30 September, sementara Bung Karno
yang dekat dengan PKI berada dalam posisi yang sulit. Dengan dibantu oleh
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), pada tahun 1966 mahasiswa
melakukan rangkaian aksi demonstrasi untuk menyalurkan aspirasi tentang
ketidakpuasan terhadap pemerintahan Soekarno.
Sementara
itu, di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat Aliansi Mahasiswa KPR
(Kesatuan Perjuangan Rakyat) yang merupakan gabungan dari beberapa organisasi
mahasiswa di Yogyakarta aktif dalam menanggapi permasalahan yang ada di
Indonesia khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta baik itu soal pendidikan,
kesehatan, agraria, dan bahkan infrastruktur. Hal tersebut dianggap karena ketidakmampuan
negara dalam menjamin kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia.
Baru-baru
ini Aliansi Mahasiswa KPR (Kesatuan Perjuangan Rakyat) menyuarakan aksi terkait Kenaikan PPN 12% Pasca Pengumuman Penerbitan
Aturan Baru Oleh Pemerintah. Penolakan
terhadap kenaikan PPN 12% dilakukan sejumlah anak muda melalui unjuk rasa
langsung. Mereka menilai aturan yang
mulai berlaku 1 Januari 2025 itu memberatkan rakyat. Petisi penolakan PPN 12% diinisiasi
oleh Bareng Warga dengan judul “Pemerintah, Segera Batalkan Kenaikan PPN!”
disertai tagar #PajakMencekik dan #TolakKenaikanPPN. Sampai 19 Desember 2024,
lebih dari 198 ribu orang telah menandatangani petisi tersebut di laman change.org. Dalam Petisi
tersebut menyatakan bahwa menaikkan kembali PPN adalah kebijakan yang dapat
memperdalam kesulitan masyarakat. Mereka menilai, efek kebijakan tersebut dapat
membuat harga berbagai kebutuhan naik di tengah perekonomian masyarakat yang
belum baik. Mereka juga menyinggung soal upah yang masih terdapat masalah.
Selain itu, mereka juga menilai, naiknya PPN dapat memengaruhi daya beli
masyarakat. Atas dasar tersebut, mereka menolak PPN 12 persen.
Sdr. Nugroho Prasetyo Aditama selaku ketua BEM KM UGM yang menjadi salah satu Koordinator Aliansi Mahasiswa KPR (Kesatuan Perjuangan Rakyat) ini siap memimpin Aliansi Mahasiswa KPR (Kesatuan Perjuangan Rakyat) untuk berjuang dengan tetap menjaga kondusifitas di Kabupaten Sleman. Aliansi Mahasiswa KPR (Kesatuan Perjuangan Rakyat) sendiri menyatakan siap menjadi pelopor generasi muda terutama seluruh elemen Mahasiswa di DIY untuk turut serta serta bersama sama elemen masyarakat, Polri dan TNI dalam menjaga kabupaten Sleman supaya tetap kondusif.
