- PGAT MERAJUT KEBERSAMAAN DEMI LINGKUNGAN YANG RUKUN DAN HARMONIS
- PSHT CABANG SLEMAN PUSAT MADIUN SIAP MEMBANTU PEMERINTAH DALAM MENJAGA KEUTUHAN NKRI
- DEBU DAN RETAKNYA JALAN JADI KELUHAN WARGA JEGLONGAN, PROYEK TOL JOGJA-BAWEN TERANCAM?
- WARGA BATAK DI KABUPATEN SLEMAN SIAP JAGA KONDUSIFITAS SLEMAN
- KSBSI DIY SIAP CIPTAKAN SITUASI KAMTIBMAS YANG KONDUSIF DI WILAYAH KABUPATEN SLEMAN
- LASKAR WILD BULLS BERKOMITMEN MENJAGA KAMTIBMAS KABUPATEN SLEMAN KONDUSIF
- BRIGADE JOXZIN SLEMAN TEGASKAN KOMITMEN JAGA KAMTIBMAS
- FJI TOLAK JUDOL UNTUK CIPTAKAN KABUPATEN SLEMAN KONDUSIF
- MUHAMAD SAIFUDIN SIAP BERPERAN AKTIF MENGEDUKASI MASYARAKAT
- PT. SUMBER PELITA MATARAM SIAP EMINIMALISIR PEREDARAN MINUMAN BERALKOHOL ILEGAL DI SLEMAN.
Ahli waris makam blimbing komitmen dukung pembangunan jalan tol Jogjakarta YIA
Ahli waris makam blimbing komitmen dukung pembangunan jalan tol Jogjakarta YIA
Sosialisasi terkait rencana pembangunan tol Jogja-Yogyakarta International Airport (YIA) terhadap 30 kalurahan yang terdampak akan dilakukan pemerintah. Sosialisasi merupakan tahapan awal yang dilakukan sebelum masuk ke konsultasi publik. Terkait rencana sosialisasi. Trase atau jalur dan desain Tol Jogja-YIA telah mendapatkan penolakan dari kelompok ahli waris makam blimbing di pedukuhan Salakan Trihanggo Gamping Sleman.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembebasan Lahan Tol Jogja-Solo sudah mengetahui adanya penolakan warga tersebut. Meski demikian, pada sosialisasi kali ini memang tim persiapan belum meminta persetujuan warga. “Sebetulnya dalam sosialisasi ini tidak ada permintaan persetujuan atau tidak. Jadi ini baru saja tahap awal penyampaian informasi bahwa di wilayah Trihanggo akan ada pembangunan tol. Jadi dari tim persiapan baru penyampaian informasi awal,” katanya. Merespons penolakan relokasi tersebut, tim persiapan akan kembali menggelar forum untuk mendiskusikan lebih lanjut. “Kami dari tim persiapan harus mengkaji dulu keberatannya seperti apa, nanti setelah itu kami juga akan mengkaji lebih dalam,” ungkapnya. Setelah mempelajari substansi keberatan warga tersebut, tim persiapan akan berkoordinasi dengan instansi yang terlibat.“Setelah itu kita akan bertemu menyampaikan informasi keberadaan objek tanah ini yang di sana ada makam dengan hak dan kewajiban dari ahli warisnya, karena tanah ini sudah masuk dalam trase jalan tol yang sudah ditetapkan sebelumnya. Ia juga belum mengetahui status makam itu merupakan cagar budaya atau bukan. Sebab jika merupakan cagar budaya, maka memang harus dihindari. “Kami akan koordinasi dulu dengan pihak kalurahan nantinya, melihat kondisi existing dan legalitas dari tanah yang dimaksud,” katanya.
Baca Lainnya :
- Masyarakat Blunyah Gede Komitmen Jaga Kondusifitas di Wilayah Sleman 0
- Masyarakat Pedukuhan Kenaji dukung Rencana Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu ( TPST )0
- ATMO 5 SOCIAL COMMUNITY RESORT SLEMAN MENYATAKAN KESIAPANNYA MENDUKUNG KEPOLISIAN DALAM MENCIPTAKAN 0
- WARGA MASYARAKAT DUSUN POGUNG BARU, PADUKUHAN POGUNG LOR, SINDUADI, MLATI SLEMAN BERSEDIA MEMBANTU P0
- BEM UNY SENDIRI SIAP MENJADI PELOPOR GENERASI MUDA TERUTAMA BEM DAN MAHASISWA UNY YOGYAKARTA LAINNYA0
Kepala desa trihanggo secara terpisab menjelaskan bahwa warga dusun salakan yang tergabung dalam kelompok ahli waris makam blimbing memang melakukan penolakan apabila jalan tol tersebut menerjang makam blimbing yang merupakan leluhur mereka. Namun pemdes Teihanggo juga menghimbau agar dalam melakukan penolaka n dilakukan secara prosedur dan meminimalisir pengerahan massa yang besar. Silahkan warga menyalurkan asporasinya misalnya dengan membuat surat atau mengirimlan perwakilan untuk dialog. Pasti akan ada solusi nya nanti.
Ketua kelompok ahli waris makam blimbing sde. Sirodin menjelaskan bahwa ada satu kawasan makam yang berisi ratusan kuburan dari empat RT di Salakan yang akan terdampak tol, bernama makam Blimbing. “Planing-nya mau kena exit toll itu,” ujarnya. Makam seluas sekitar 700 meter persegi tersebut menurutnya telah menjadi tempat peristirahatan secara turun-temurun. Maka warga tegas menolak jika makam tersebut harus direlokasi. “Kami keberatan kalau makam itu kena exit toll,” ungkapnya Ia berharap pemerintah juga mempertimbangkan aspek adat dan agama dalam menjalankan pembangunan. “Makam itu satu bentuk untuk menjaga silaturahmi kepada leluhur, juga untuk pemberian adat. Saya minta dengan sangat jangan dari norma hukum saja, tapi tolong dari norma adat, dari norma agama, harus dipelajari,” ujarnya.
Meskipun ada penolakan, kelompok ahli waris makam blimbing komitmen akan tetap mendukung program pemerintah. Kami siap mendukung asalkan usulan kami juga diperhatikan.
